Modularisasi
Modularisasi digunakan bila ada suatu permasalahan yang kompleks, sehingga langkah pertama adalah mengidentifikasikan tugas utama, setelah itu baru di bagi kedalam tugas yang lebih rinci.
Proses ini disebut juga dengan Top Down Design
Memecahkan algoritma ke dalam algoritma yang lebih kecil/modul
Modul yang dibentuk mempunyai kesatuan tugas / fungsi maupun kesatuan proses/prosedur
Setiap modul harus mempunyai single entry dan single exit secara beruntun dari atas ke bawah atau dari awal ke akhir modul
Memiliki main program dan sub program atau modul
Menyampaikan data dari modul pemanggil ke modul yang dipanggil (subordinate)
Menyampaikan informasi dari subordinate ke modul pemanggil
Informasi/data yang dikirim atau diterima di pass 2 arah dari modul pemanggil ke subordinate maupun sebaliknya
Variabel, Konstanta, Literal
Elementary Data
Integer
Real
Character
Boolean
Struktur Data
Record
File
Array
String
Variabel
Adalah nama yang diberikan bagi sekumpulan sel memory yang di rancang untuk menyimpan data tertentu
Disebut variabel karena data yang tersimpan dapat diubah
Konstanta
Sebuah data dengan nama dan nilai yang akan tetap sama selama program dijalankan
Literal
Adalah konstanta yang namanya menunjukkan nilainya
Integer:
Menampilkan set bilangan baik positif maupun negatif
Real :
Menampilkan set bilangan, positif dan negatif dan juga desimal
Character
Menampilkan karakter alphabet, dengan tambahan spesial karakter
Boolean:
Menampilkan flag atau switch yang berisi satu atau dari dua kemungkinan – False atau True
Record:
Sebuah kumpulan data / field yang memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya
File
Sebuah kumpulan record.
Array
Sebuah struktur data yang terdiri dari sejumlah variabel yang mempunyai tipe yang sama dan diakses dengan nama yang sama juga
String
Sebuah kumpulan karakter
Global Data
Variabel yang dikenal diseluruh program tersebut, dan dapat diakses dari setiap modul di program tersebut.
Local Data
Variabel yang didefiniskan disebuah modul. Variabel ini hanya dikenal di modul dimana variabel tersebut didefinisikan
Jangkauan Data
Adalah bagian program dimana variabel didefinisikan dan dapat diakses. Contoh: jangkauan data untuk global data adalah seluruh program
Side Effect
Adalah sebuah bentuk komunikasi antar modul dengan bagian lain dalam program.
contohnya...
Sub A
call B
End sub
Sub B
integer X, Y, total
string baca
X = 20
Y = 30
baca = "Jumlah X+Y adalah "
total = X + Y
PRINT baca + total
End Sub
Sub A
Call B
PRINT baca + total
End Sub
Sub B
integer X, Y, total
string baca
X = 20
Y = 30
baca = "Jumlah X+Y adalah "
total = X + Y
End Sub
Sub Tambah
Total = x + y
PRINT Total
End Sub
Sub Kali
Total = x * y
PRINT Total
End Sub
Sub Bagi
Total = x / y
PRINT Total
End Sub
Pertemuan ini tidak tugas dulu ya..
Rabu, 23 Maret 2011
Senin, 14 Maret 2011
Repetition
Repetition(Pengulangan)
Repetition digunakan jika ada beberapa statement berurutan yang harus diulang.
Ada dua cara untuk melakukan pengulangan :
Format DO WHILE adalah sbb :
DO WHILE kondisi k bernilai true
statement_1
statement_2
……………
statement_n
END DO
Ada 3 proses yang dilakukan dalam DO WHILE, yaitu:
Kondisi k selalu dicek
Bila k bernilai true maka statement_1 s.d statement_n dikerjakan kemudian dicek lagi kondisi k
Bila kondisi k bernilai false maka statement_1 s.d statement_n tidak dikerjakan. Alur logika menuju ke END DO dan terus ke statement berikutnya
Contoh
Mengkonversikan derajat Celcius ke Reamur dan Fahrenheit. Yang dibaca adalah derajat Celcius. Data dibaca sebanyak 15 kali.
X = 0
DOWHILE X<15
X=X+1
Baca Celcius
Reamur = 4/5 * Celcius
Fahrenheit =9/5*Celcius + 32
Cetak celcius, reamur, fahrenheit
ENDDO
Contoh – Jawaban
Desk Checking
Data Masukan
Repeat – Until
Format Repeat – Until adalah sbb:
REPEAT
statement_1
statement_2
…….
statement_n
UNTIL kondisi k true
Repeat – Until
Ada tiga proses dilakukan dalam
REPEAT – UNTIL:
Melakukan statement_1 s.d statement_n
Cek kondisi k
Bila kondisi k bernilai false maka diulangi mengerjakan statement_1 s.d statement_n lagi. Bila kondisi k bernilai true maka tidak terjadi pengulangan lagi dan akan dilanjutkan dengan statement berikutnya
Contoh
X=0
REPEAT
X=X+1
baca celcius
reamur = 4/5*celcius
fahrenheit=9/5*celcius + 32
cetak celcius, reamur, fahrenheit
UNTIL x=15
Repetition digunakan jika ada beberapa statement berurutan yang harus diulang.
Ada dua cara untuk melakukan pengulangan :
- Menggunakan DO WHILE
- Menggunakan Repeat – Until
Format DO WHILE adalah sbb :
DO WHILE kondisi k bernilai true
statement_1
statement_2
……………
statement_n
END DO
Ada 3 proses yang dilakukan dalam DO WHILE, yaitu:
Kondisi k selalu dicek
Bila k bernilai true maka statement_1 s.d statement_n dikerjakan kemudian dicek lagi kondisi k
Bila kondisi k bernilai false maka statement_1 s.d statement_n tidak dikerjakan. Alur logika menuju ke END DO dan terus ke statement berikutnya
Contoh
Mengkonversikan derajat Celcius ke Reamur dan Fahrenheit. Yang dibaca adalah derajat Celcius. Data dibaca sebanyak 15 kali.
X = 0
DOWHILE X<15
X=X+1
Baca Celcius
Reamur = 4/5 * Celcius
Fahrenheit =9/5*Celcius + 32
Cetak celcius, reamur, fahrenheit
ENDDO
Contoh – Jawaban
Desk Checking
Data Masukan
Repeat – Until
Format Repeat – Until adalah sbb:
REPEAT
statement_1
statement_2
…….
statement_n
UNTIL kondisi k true
Repeat – Until
Ada tiga proses dilakukan dalam
REPEAT – UNTIL:
Melakukan statement_1 s.d statement_n
Cek kondisi k
Bila kondisi k bernilai false maka diulangi mengerjakan statement_1 s.d statement_n lagi. Bila kondisi k bernilai true maka tidak terjadi pengulangan lagi dan akan dilanjutkan dengan statement berikutnya
Contoh
X=0
REPEAT
X=X+1
baca celcius
reamur = 4/5*celcius
fahrenheit=9/5*celcius + 32
cetak celcius, reamur, fahrenheit
UNTIL x=15
Latihan
Buat contoh penggunaan DO WHILE dan REPEAT UNTIL pada aplikasi yang dibangun untuk SISTEM INFORMASI PENYEWAAN DVD.
Senin, 07 Maret 2011
Selection
Selection
Struktur Kontrol Selection / Pemilihan
Ada beberapa variasi dari struktur kontrol selection yaitu:
1. Simple Selection
Simple selection terjadi jika harus memilih diantara dua alternatif yang ada, tergantung dari hasil kondisi apakah True atau false.
Keyword yang digunakan adalah : IF, THEN, ELSE, dan END IF
Contoh
IF saldo < $300 THEN
bunga = 0.05
ELSE
bunga = 0.1
ENDIF
2. Simple Selection Tanpa Cabang
Simple selection ini terjadi jika sebuah statement hanya bisa dikerjakan bila kondisinya adalah TRUE
Contoh:
IF Saldo > $300 THEN
bunga = saldo * 0.1
ENDIF
3. Combined Selection
Combined Selection terjadi jika kondisi yang harus diperiksa lebih dari satu. Kondisi tersebut dapat dihubungkan dengan menggunakan AND atau OR.
Contoh:
IF saldo > 300 AND kode = 1 THEN
bunga = saldo * 0.1
ELSE
bunga = saldo * 0.05
ENDIF
Statement bunga = saldo *0.1, akan bisa dikerjakan jika kedua kondisi yaitu saldo > 300 dan Kode = 1 bernilai TRUE. Hal ini dikarenakan penghubung yang digunakan adalah AND
3. Nested Selection
Tabel kebenaran
Nested selection terjadi, jika di dalam IF terdapat statement IF yang lain.
Ada dua jenis nested selection
Linear Nested IF statement
Non-Linear Nested IF statement
Linear Nested IF Statement
Linear Nested terjadi jika satu kondisi di cek untuk beberapa nilai.
Contoh:
IF record_code=‘A’ THEN
increment counter_A
ELSE
IF record_code=‘B’ THEN
increment counter_B
ELSE
IF record_code=‘C’ THEN
increment counter _C
ELSE
increment error_counter
ENDIF
ENDIF
ENDIF
Non-Linear Nested IF
Non-Linear Nested IF Statement terjadi jika beberapa kondisi harus diperiksa sebelum suatu statement dikerjakan.
Contoh
IF student_attendance=part_time THEN
IF student_gender=female THEN
IF student_age >21 THEN
add 1 to mature_fem_pt_students
ELSE
add 1 to young_fem_pt_students
ENDIF
ELSE
add 1 to male_pt_students
ENDIF
ELSE
add 1 to full_time_students
ENDIF
Struktur Kontrol Selection / Pemilihan
Ada beberapa variasi dari struktur kontrol selection yaitu:
- Simple Selection (simple IF Statement)
- Simple Selection tanpa cabang
- Combined Selection
- Nested Selection
- Linear Nested IF Statement
- Non-Linear IF Statement
1. Simple Selection
Simple selection terjadi jika harus memilih diantara dua alternatif yang ada, tergantung dari hasil kondisi apakah True atau false.
Keyword yang digunakan adalah : IF, THEN, ELSE, dan END IF
Contoh
IF saldo < $300 THEN
bunga = 0.05
ELSE
bunga = 0.1
ENDIF
2. Simple Selection Tanpa Cabang
Simple selection ini terjadi jika sebuah statement hanya bisa dikerjakan bila kondisinya adalah TRUE
Contoh:
IF Saldo > $300 THEN
bunga = saldo * 0.1
ENDIF
3. Combined Selection
Combined Selection terjadi jika kondisi yang harus diperiksa lebih dari satu. Kondisi tersebut dapat dihubungkan dengan menggunakan AND atau OR.
Contoh:
IF saldo > 300 AND kode = 1 THEN
bunga = saldo * 0.1
ELSE
bunga = saldo * 0.05
ENDIF
Statement bunga = saldo *0.1, akan bisa dikerjakan jika kedua kondisi yaitu saldo > 300 dan Kode = 1 bernilai TRUE. Hal ini dikarenakan penghubung yang digunakan adalah AND
3. Nested Selection
Tabel kebenaran
Nested selection terjadi, jika di dalam IF terdapat statement IF yang lain.
Ada dua jenis nested selection
Linear Nested IF statement
Non-Linear Nested IF statement
Linear Nested IF Statement
Linear Nested terjadi jika satu kondisi di cek untuk beberapa nilai.
Contoh:
IF record_code=‘A’ THEN
increment counter_A
ELSE
IF record_code=‘B’ THEN
increment counter_B
ELSE
IF record_code=‘C’ THEN
increment counter _C
ELSE
increment error_counter
ENDIF
ENDIF
ENDIF
Non-Linear Nested IF
Non-Linear Nested IF Statement terjadi jika beberapa kondisi harus diperiksa sebelum suatu statement dikerjakan.
Contoh
IF student_attendance=part_time THEN
IF student_gender=female THEN
IF student_age >21 THEN
add 1 to mature_fem_pt_students
ELSE
add 1 to young_fem_pt_students
ENDIF
ELSE
add 1 to male_pt_students
ENDIF
ELSE
add 1 to full_time_students
ENDIF
Tugas : buat contoh lain selain contoh di atas untuk :
- Simple Selection (simple IF Statement)
- Simple Selection tanpa cabang
- Combined Selection
- Nested Selection
- Linear Nested IF Statement
- Non-Linear IF Statement
Langganan:
Postingan (Atom)